Minggu, 30 Maret 2014

MONSTER KRESEK


Bom, meriam, dan peluru nyasar bisa membunuh orang. Semua orang tahu akan hal ini. Tapi tahukah anda kalau kantong kresek juga bisa membunuh anda?

Mungkin efeknya tidak secara langsung. Tapi efek jangka panjangnya bisa sama-sama mematikan. Dan bahayanya adalah mayoritas dari kita tidak mengetahui kalau benda ini berbahaya. Akibatnya, benda yang membahayakan ini dapat menjadi lebih berbahaya.

Saya tidak bermaksud menakut-nakuti anda, karena tanpa ditakut-takuti pun, anda sudah akan takut sendiri. Tapi, saya hanya ingin menyampaikan informasi agar anda lebih berhati-hati menggunakan kantong kresek.

Kantong kresek, terutama yang berwarna hitam, merupakan produk daur ulang. Bahan asalnya kita tidak tahu. Bisa saja bungkus pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, atau bahkan kotoran manusia.

Apakah anda masih mau menggunakan kresek hitam sebagai wadah makanan? Kalau masih mau, saya tambahi lagi informasinya.

Pada proses pembuatannya, polivinil klorida (PVC) yang merupakan bahan dasar kantong kresek, ditambahkan penstabil senyawa timbal, timah putih, kadmium, residu, dan bahan lainnya yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan tersebut mengakibatkan kanker hati dan paru, meracuni ginjal dan syaraf, gangguan sistem endokrin, dan penyakit lainnya, tergantung dari bahan asal yang digunakan. Penyakit-penyakit inilah yang dapat mematikan. Jadi secara tidak langsung, kantong kresek bisa membunuh anda.

Karena bahayanya itulah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan kantong kresek sebagai wadah makanan siap santap. Hal ini dikarenakan bahan kimia yang terkandung dalam kantong kresek mudah terurai ketika terkena makanan yang panas, makanan yang mengandung asam, cuka, atau vitamin C, dan makanan yang berminyak atau berlemak.

Kalau sekarang, apakah masih ada yang mau menggunakan kresek hitam sebagai wadah makanan? Oke. Kalau anda masih mau, saya anggap anda tidak peduli dengan kesehatan diri anda sendiri.

Selain menimbulkan dampak negatif bagi manusia, kantong kresek juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Kantong kresek membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dihancurkan di dalam tanah. Penyebabnya karena mikroba membutuhkan proses oksidasi untuk menguraikan kresek. Butuh waktu sekitar 1000 tahun untuk dapat mendegradasi kantong kresek. Itu berarti sampah plastik itu akan tetap ada hingga kita beranak cucu, cucunya cucu kita sudah punya cucu lagi, cucu itu sudah punya cucu lagi, cucunya lagi, cucunya lagi, lagi, dan lagi. Atau kalau rata-rata orang menikah di usia 25 tahun, berarti sampah plastik yang kita buang sekarang akan habis diuraikan setelah 40 turunan!

Bagaimana cara mengatasi sampah plastik ini?

Sampah plastik juga tidak mau terus-menerus dijadikan kambing hitam. Karena meskipun warnanya hitam, ia bukanlah kambing yang bisa di-kambinghitam-kan. Maka dari itu, yang kita butuhkan adalah solusi.

Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi sampah plastik. Dari semua solusi itu, ada satu solusi yang paling mudah untuk kita lakukan bersama. Solusi itu adalah dengan tidak menggunakan kantong kresek. Gampang kan? Kalau kita tidak memakai kantong kresek tentu tidak akan ada sampah plastik. Betul kan? Mudah-mudahan setelah ini saya tidak diprotes oleh pabrik kantong kresek.

Coba bayangkan! Seandainya setiap mahasiswa yang ngekos, kalau setiap kali beli makanan selalu sepaket dengan kresek. Padahal tanpa kresek pun, makanannya masih bisa dibawa karena tempat kos yang dekat dengan tempat membeli makanan. Belum lagi barang-barang lainnya. Barang sekecil apapun pasti akan diwadahi kresek. Ujung-ujungnya, kresek yang baru sekali pakai pun akan langsung dibuang begitu saja. Maka dari itu, kita harus berkata, “Tidak usah pakai kresek mbak /mas / pak / bu / pakdhe / budhe / om / tante,” selama barang tersebut masih bisa kita bawa dengan tas kita sendiri. Suatu saat, akan ada kepuasan tersendiri saat kita bisa mengatakan “TIDAK” bukan hanya pada korupsi, tapi juga untuk sebuah kantong kresek.

Dengan tindakan semacam itu, sebenarnya kita tidak hanya menyelamatkan diri dari gangguan kesehatan, tapi juga menyelamatkan lingkungan yang akan kita wariskan untuk anak-cucu kita.

A big change always begin with a small start.
Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulailah saat ini!

Salam Lestari!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar