Bom, meriam, dan peluru nyasar bisa
membunuh orang. Semua orang tahu akan hal ini. Tapi tahukah anda kalau kantong
kresek juga bisa membunuh anda?
Mungkin efeknya tidak secara langsung.
Tapi efek jangka panjangnya bisa sama-sama mematikan. Dan bahayanya adalah
mayoritas dari kita tidak mengetahui kalau benda ini berbahaya. Akibatnya,
benda yang membahayakan ini dapat menjadi lebih berbahaya.
Saya tidak bermaksud menakut-nakuti anda,
karena tanpa ditakut-takuti pun, anda sudah akan takut sendiri. Tapi, saya
hanya ingin menyampaikan informasi agar anda lebih berhati-hati menggunakan
kantong kresek.
Kantong kresek, terutama yang
berwarna hitam, merupakan produk daur ulang. Bahan asalnya kita tidak tahu.
Bisa saja bungkus pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, atau
bahkan kotoran manusia.
Apakah anda masih mau menggunakan
kresek hitam sebagai wadah makanan? Kalau masih mau, saya tambahi
lagi informasinya.
Pada proses pembuatannya, polivinil
klorida (PVC) yang merupakan bahan dasar kantong kresek, ditambahkan penstabil
senyawa timbal, timah putih, kadmium, residu, dan bahan lainnya yang berbahaya
bagi kesehatan. Bahan-bahan tersebut mengakibatkan kanker hati dan paru, meracuni
ginjal dan syaraf, gangguan sistem endokrin, dan penyakit lainnya, tergantung
dari bahan asal yang digunakan. Penyakit-penyakit inilah yang dapat mematikan.
Jadi secara tidak langsung, kantong kresek bisa membunuh anda.
Karena bahayanya itulah, Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan kantong kresek sebagai
wadah makanan siap santap. Hal ini dikarenakan bahan kimia yang terkandung
dalam kantong kresek mudah terurai ketika terkena makanan yang panas, makanan
yang mengandung asam, cuka, atau vitamin C, dan makanan yang berminyak atau
berlemak.
Kalau sekarang, apakah masih ada
yang mau menggunakan kresek hitam sebagai wadah makanan? Oke. Kalau anda masih
mau, saya anggap anda tidak peduli dengan kesehatan diri anda sendiri.
Selain menimbulkan dampak negatif
bagi manusia, kantong kresek juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan.
Kantong kresek membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dihancurkan di dalam
tanah. Penyebabnya karena mikroba membutuhkan proses oksidasi untuk menguraikan
kresek. Butuh waktu sekitar 1000 tahun untuk dapat mendegradasi kantong kresek.
Itu berarti sampah plastik itu akan tetap ada hingga kita beranak cucu, cucunya
cucu kita sudah punya cucu lagi, cucu itu sudah punya cucu lagi, cucunya lagi,
cucunya lagi, lagi, dan lagi. Atau kalau rata-rata orang menikah di usia 25
tahun, berarti sampah plastik yang kita buang sekarang akan habis diuraikan
setelah 40 turunan!
Bagaimana cara mengatasi sampah
plastik ini?
Sampah plastik juga tidak mau
terus-menerus dijadikan kambing hitam. Karena meskipun warnanya hitam, ia
bukanlah kambing yang bisa di-kambinghitam-kan. Maka dari itu, yang kita
butuhkan adalah solusi.
Ada beberapa solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi sampah plastik. Dari semua solusi itu, ada satu
solusi yang paling mudah untuk kita lakukan bersama. Solusi itu adalah dengan
tidak menggunakan kantong kresek. Gampang kan? Kalau kita tidak memakai kantong
kresek tentu tidak akan ada sampah plastik. Betul kan? Mudah-mudahan setelah
ini saya tidak diprotes oleh pabrik kantong kresek.
Coba bayangkan! Seandainya setiap
mahasiswa yang ngekos, kalau setiap kali beli makanan selalu sepaket dengan
kresek. Padahal tanpa kresek pun, makanannya masih bisa dibawa karena tempat
kos yang dekat dengan tempat membeli makanan. Belum lagi barang-barang lainnya.
Barang sekecil apapun pasti akan diwadahi kresek. Ujung-ujungnya, kresek yang
baru sekali pakai pun akan langsung dibuang begitu saja. Maka dari itu, kita
harus berkata, “Tidak usah pakai kresek mbak /mas / pak / bu / pakdhe / budhe /
om / tante,” selama barang tersebut masih bisa kita bawa dengan tas kita
sendiri. Suatu saat, akan ada kepuasan tersendiri saat kita bisa mengatakan
“TIDAK” bukan hanya pada korupsi, tapi juga untuk sebuah kantong kresek.
Dengan tindakan semacam itu,
sebenarnya kita tidak hanya menyelamatkan diri dari gangguan kesehatan, tapi
juga menyelamatkan lingkungan yang akan kita wariskan untuk anak-cucu kita.
A big change always begin with a
small start.
Mulai dari diri sendiri, mulai dari
hal yang kecil, dan mulailah saat ini!
Salam Lestari!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar