SI HITAM
YANG MENYERAMKAN
1.
Latar Belakang
Sampah
merupakan masalah yang selalu muncul di lingkungan kita. Karena setiap hari
manusia selalu menghasilkan sampah. Permasalahan sampah ini bukan hanya terjadi
di Indonesia tetapi terjadi pada setiap negara. Oleh karena itu, setiap negara
mempunyai cara masing-masing untuk meminimalisir sampah yang ada, bahkan
memanfaatkan sampah tersebut.
Pemanfaatan
sampah tersebut sangatlah beragam. Contohnya dari sampah organik dapat dibuat
pupuk yang bermanfaat untuk tumbuhan. Sampah organik ini apabila dibiarkan
begitu saja akan membusuk dan akan mengganggu masyarakat. Sampah anorganik
adalah sampah yang tidak dapat di urai. Dan sampah anorganik ini dapat
dimanfaatkan menjadi karya seni atau didaur ulang. Namun, pada kenyataannya
tidak dapat dipungkiri ada masyarakat yang acuh tak acuh terhadap hal tersebut,
sampah anorganik yang mereka hasilkan biasanya di bakar.
Kebiasaan
membakar sampah sudah lama di lakukan manusia, baik saat membuka lahan baru
untuk pertanian, atau membersihkan sampah dari halaman rumah. Kebiasaan ini
dilakukan manusia sebagai cara tercepat dalam menyelesaikan masalah sampah yang
menumpuk.
Akan tetapi,
tanpa disadari kebiasaan membakar sampah ini menciptakan masalah baru, yaitu
membakar sampah dapat meracuni orang di sekitar kita. Masalah tersebut
sesungguhnya dapat menciptakan rantai bencana yang tak bisa diatasi yang pelan
tapi pasti menjadi bencana yang besar di masa mendatang. Sebab, dengan membakar
sampah dengan cara yang tidak benar akan merusak kualitas udara bumi kita.
Sehingga berdasarkan pemaparan di atas penulis sangat tertarik untuk membahas
hal-hal tersebut dan tentunya penulis
ingin berbagi ilmu bagaimana menangani sampah khususnya sampah plastik. Pembahasan
tersebut penulis paparkan dalam sebuah tulisan yang berjudul “ Si Hitam yang
Menyeramkan”. Si Hitam dalam judul ini menganalogikan asap yang di hasilkan
dari pembakaran sampah yang tidak benar.
2.
Pembahasan
a.
Kenapa Si Hitam Menyeramkan?
Sampah memang unik. Mengapa ? Karena
dengan sampah kita bersahabat dan dengan sampah pula kita bisa berseteru.
Demikian pula dengan kebiasaan membakar sampah yang masih menjadi kebiasaan
banyak orang. Selain cepat, cara ini juga dianggap hemat untuk mengurangi
sampah atau benda yang ingin dihilangkan. Padahal cara tersebut memiliki
sejumlah bahaya bagi manusia maupun lingkungan. Berikut ini enam fakta
berbahaya dari aktivitas membakar sampah:
1.
Membakar sampah dengan cara yang tidak benar akan
menciptakan CO2 (karbondioksida) yang tentunya dapat mengganggu
kinerja hemoglobin atau sel darah merah yang berfungsi mengedarkan O2
(oksige) keseluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan pasokan O2, maka
tubuh akan menjadi lemas dan tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan
kematian.
2.
Asap dari pembakaran sampah plastik akan menghasilkan
senyawa kimia dioksin dan fosgon yang sangat beracun.
3.
Hasil pembakaran sampah yang mengandung klorin dapat
menghasilkan 75 jenis zat beracun lain.
4.
Asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena
(gas beracun penyerang jantung) sebanyak 350 kali. Zat ini ditengarai sebagai
biang keladi penyebab kanker.
5.
Membakar kayu juga dapat menghasilkan senyawa yang
mengakibatkan kanker. Sedangkan melamin dapat menghasilkan formaldehida
(formalin) bila dibakar dengan suplai oksigen yang banyak atau HCN
(asam sianida).
6.
Pembakaran sampah di area terbuka dapat menghasilkan
partikel debu halus yang tidak dapat disaring oleh alat pernafasan manusia,
sehingga bisa masuk ke paru-paru dan mengakibatkan gangguan pernapasan.
b.
Hindari Si Hitam
Seperti yang
telah dipaparkan di atas jika menangani sampah dengan cara dibakar, hal
tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah bahkan akan menimbulkan masalah baru
yang tentunya akan berdampak negatif bagi kehidupan. Membiarkan sampah dan
limbah membusuk, jelas bukan sikap yang bijak, karena selain mengganggu
keindahan dan kesehatan lingkungan, sampah dan limbah juga menimbulkan berbagai
dampak negatif antara lain: 1. Menjadi sarang hama penyakit, 2. Dapat
mengeluarkan salah satu gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global, 3. Mengganggu
saluran air yang menyebabkan terjadinya banjir, 4. Menimbulkan polusi udara,
dan sebagainya. Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk menanggulangi
permasalahan sampah?
Untuk
menjawab pertannyaan di atas, maka harus ada solusi yang mampu mengendalikan
sampah terutama sampah plastik. Mungkin cara membakar untuk mengatasi
permasalahan sampah di Indonesia sulit dihindari, namun ada cara lain yang bisa
kita lakukan sebagai alternatif untuk mengurangi permasalahan tersebut. Cara
yang ditawarkan dalam karya tulis ini adalah dengan merebus sampah plastik plus
mengkreasikannya.
Mengapa harus direbus? Pada pemaparan di atas telah dijelaskan jika
plastik memiliki senyawa yakni zat dioksin dan klorin. Zat dioksin dan klorin
adalah zat yang terdapat dalam plastik yang menyatu dengan zat lainnya sehingga
sulit untuk diuraikan. Oleh sebab itu, menurut para ahli dari Jepang pengelolaan
sampah plastik yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut, yakni dengan menggunakan
air panas. Dengan menggunakan air panas, senyawa dioksin dan klorin akan berubah menjadi garam.
Dari proses itu, garam itu dapat dibuang karena larut dalam air sehingga dioksin
dan klorin hilang. Setelah dioksin dan klorin hilang pada sampah, maka tindakan
selanjutnya adalah mengkreasikan sampah plastik tersebut menjadi benda yang
dapat digunakan. Sudah banyak
kreasi-kreasi daur ulang sampah plastik yang kita temukan di pasaran,
mungkin hal tersebut dapat dijadikan contoh untuk menumbuhkan ide-ide baru
dalam berkarya.
3.
Simpulan dan Saran
a. Simpulan
Berdasarkan
pemaparan di atas, maka ada beberapa simpulan yang dapat diambil, yaitu:
a.
Membakar sampah merupakan langkah yang sangat tidak
bijaksana dalam menangani permasalahan sampah disekitar kita.
b.
Membakar sampah akan mencemari udara, karena asap yang
dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak benar akan menghasilkan zat-zat
kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup.
c.
Merebus sampah dapat menghilangkan zat-zat kimia berbahaya
yang terkandung dalam sampah plastik.
d.
Mengkreasikan sampah menjadi barang-barang yang
bernilai ekonomi merupakan salah satu solusi alternatif mengatasi masalah
sampah yang aman.
b.
Saran
Hindari membakar sebagai pilihan untuk mengatasi
masalah sampah. Mari kita berpandangan bahwa sampah dapat menghasilkan rupiah
dengan cara mengkreasikan sampah menjadi barang-barang yang bernilai ekonomi.
Sampah bukanlah musuh tapi sampah adalah sahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar