Senin, 07 April 2014

SI HITAM YANG MENYERAMKAN


SI HITAM YANG MENYERAMKAN


1.        Latar Belakang
Sampah merupakan masalah yang selalu muncul di lingkungan kita. Karena setiap hari manusia selalu menghasilkan sampah. Permasalahan sampah ini bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi terjadi pada setiap negara. Oleh karena itu, setiap negara mempunyai cara masing-masing untuk meminimalisir sampah yang ada, bahkan memanfaatkan sampah tersebut.
Pemanfaatan sampah tersebut sangatlah beragam. Contohnya dari sampah organik dapat dibuat pupuk yang bermanfaat untuk tumbuhan. Sampah organik ini apabila dibiarkan begitu saja akan membusuk dan akan mengganggu masyarakat. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat di urai. Dan sampah anorganik ini dapat dimanfaatkan menjadi karya seni atau didaur ulang. Namun, pada kenyataannya tidak dapat dipungkiri ada masyarakat yang acuh tak acuh terhadap hal tersebut, sampah anorganik yang mereka hasilkan biasanya di bakar.
Kebiasaan membakar sampah sudah lama di lakukan manusia, baik saat membuka lahan baru untuk pertanian, atau membersihkan sampah dari halaman rumah. Kebiasaan ini dilakukan manusia sebagai cara tercepat dalam menyelesaikan masalah sampah yang menumpuk.
Akan tetapi, tanpa disadari kebiasaan membakar sampah ini menciptakan masalah baru, yaitu membakar sampah dapat meracuni orang di sekitar kita. Masalah tersebut sesungguhnya dapat menciptakan rantai bencana yang tak bisa diatasi yang pelan tapi pasti menjadi bencana yang besar di masa mendatang. Sebab, dengan membakar sampah dengan cara yang tidak benar akan merusak kualitas udara bumi kita. Sehingga berdasarkan pemaparan di atas penulis sangat tertarik untuk membahas hal-hal tersebut dan  tentunya penulis ingin berbagi ilmu bagaimana menangani sampah khususnya sampah plastik. Pembahasan tersebut penulis paparkan dalam sebuah tulisan yang berjudul “ Si Hitam yang Menyeramkan”. Si Hitam dalam judul ini menganalogikan asap yang di hasilkan dari pembakaran sampah yang tidak benar.

2.        Pembahasan
a.      Kenapa Si Hitam Menyeramkan?
Sampah memang unik. Mengapa ? Karena dengan sampah kita bersahabat dan dengan sampah pula kita bisa berseteru. Demikian pula dengan kebiasaan membakar sampah yang masih menjadi kebiasaan banyak orang. Selain cepat, cara ini juga dianggap hemat untuk mengurangi sampah atau benda yang ingin dihilangkan. Padahal cara tersebut memiliki sejumlah bahaya bagi manusia maupun lingkungan. Berikut ini enam fakta berbahaya dari aktivitas membakar sampah:
1.      Membakar sampah dengan cara yang tidak benar akan menciptakan CO2 (karbondioksida) yang tentunya dapat mengganggu kinerja hemoglobin atau sel darah merah yang berfungsi mengedarkan O2 (oksige) keseluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan pasokan O2, maka tubuh akan menjadi lemas dan tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan kematian.
2.      Asap dari pembakaran sampah plastik akan menghasilkan senyawa kimia dioksin dan fosgon yang sangat beracun.
3.      Hasil pembakaran sampah yang mengandung klorin dapat menghasilkan 75 jenis zat beracun lain.
4.      Asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena (gas beracun penyerang jantung) sebanyak 350 kali. Zat ini ditengarai sebagai biang keladi penyebab kanker.
5.      Membakar kayu juga dapat menghasilkan senyawa yang mengakibatkan kanker. Sedangkan melamin dapat menghasilkan formaldehida (formalin) bila dibakar dengan suplai oksigen yang banyak atau HCN (asam sianida).
6.      Pembakaran sampah di area terbuka dapat menghasilkan partikel debu halus yang tidak dapat disaring oleh alat pernafasan manusia, sehingga bisa masuk ke paru-paru dan mengakibatkan gangguan pernapasan.

b.   Hindari Si Hitam
Seperti yang telah dipaparkan di atas jika menangani sampah dengan cara dibakar, hal tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah bahkan akan menimbulkan masalah baru yang tentunya akan berdampak negatif bagi kehidupan. Membiarkan sampah dan limbah membusuk, jelas bukan sikap yang bijak, karena selain mengganggu keindahan dan kesehatan lingkungan, sampah dan limbah juga menimbulkan berbagai dampak negatif antara lain: 1. Menjadi sarang hama penyakit, 2. Dapat mengeluarkan salah satu gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global, 3. Mengganggu saluran air yang menyebabkan terjadinya banjir, 4. Menimbulkan polusi udara, dan sebagainya. Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk menanggulangi permasalahan sampah?
Untuk menjawab pertannyaan di atas, maka harus ada solusi yang mampu mengendalikan sampah terutama sampah plastik. Mungkin cara membakar untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia sulit dihindari, namun ada cara lain yang bisa kita lakukan sebagai alternatif untuk mengurangi permasalahan tersebut. Cara yang ditawarkan dalam karya tulis ini adalah dengan merebus sampah plastik plus mengkreasikannya.
Mengapa harus direbus? Pada pemaparan di atas telah dijelaskan jika plastik memiliki senyawa yakni zat dioksin dan klorin. Zat dioksin dan klorin adalah zat yang terdapat dalam plastik yang menyatu dengan zat lainnya sehingga sulit untuk diuraikan. Oleh sebab itu, menurut para ahli dari Jepang pengelolaan sampah plastik yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut, yakni dengan menggunakan air panas. Dengan menggunakan air panas, senyawa  dioksin dan klorin akan berubah menjadi garam. Dari proses itu, garam itu dapat dibuang karena larut dalam air sehingga dioksin dan klorin hilang. Setelah dioksin dan klorin hilang pada sampah, maka tindakan selanjutnya adalah mengkreasikan sampah plastik tersebut menjadi benda yang dapat digunakan. Sudah banyak  kreasi-kreasi daur ulang sampah plastik yang kita temukan di pasaran, mungkin hal tersebut dapat dijadikan contoh untuk menumbuhkan ide-ide baru dalam berkarya.

3.        Simpulan dan Saran
a.    Simpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka ada beberapa simpulan yang dapat diambil, yaitu:
a.    Membakar sampah merupakan langkah yang sangat tidak bijaksana dalam menangani permasalahan sampah disekitar kita.
b.    Membakar sampah akan mencemari udara, karena asap yang dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak benar akan menghasilkan zat-zat kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup.
c.    Merebus sampah dapat menghilangkan zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam sampah plastik.
d.   Mengkreasikan sampah menjadi barang-barang yang bernilai ekonomi merupakan salah satu solusi alternatif mengatasi masalah sampah yang aman.

b.        Saran
Hindari membakar sebagai pilihan untuk mengatasi masalah sampah. Mari kita berpandangan bahwa sampah dapat menghasilkan rupiah dengan cara mengkreasikan sampah menjadi barang-barang yang bernilai ekonomi. Sampah bukanlah musuh tapi sampah adalah sahabat.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar