Senin, 07 April 2014

SAMPAH PLASTIK GAK ASIK?


SAMPAH PLASTIK GAK ASIK?



A.      Sampah dan Sekolah
Masalah sampah dilingkungan sekolah bukanlah hal baru, banyak sekali metode dan strategi-strategi yang diterapkan oleh pihak sekolah untuk mengatasi permasalahan tersebut, namun kenyataannya, hal tersebut masih saja menjadi momok yang membuat pusing. Mungkin disebagian besar sekolah telah menerapkan pembuatan kompos untuk mengatasi permasalahan sampah organik, akan tetapi, permasalahn baru timbul, yaitu adanya sampah yang tidak dapat didaur menjadi kompos atau sampah anorganik.
Sampah anorganik merupakan sampah yang sangat berbahaya di sampaing proses pembuatannya yang menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, sampah anorganik juga membutuhkan waktu yang lama dalam proses penguraian alami atau penguraian yang dilakukan oleh alam itu sendiri, sehingga dapat memncermari lingkungan. Salah satu sampah anorganik yang selalu menjadi masalah terutama dilingkungan sekolah adalah sampah plastik. Dari hasil pengamatan, sumber terbesar sampah plastik biasanya dihasilkan dari kantin sekolah, baik itu berupa pembungkus snek, pipet minuman, botol-gelas minuman mineral, dan yang paling banyak adalah sampah plastik minuman es.
Maka berdasarkan pemaparan masalah di atas, penulis mencoba menuangkan ide melalui karya tulis ilmiah dengan judul “Sampah Plastik Gak Asik?”. Dalam karya tulis ini penulis ingin memberikan sebuah solusi alternatif sebagai upaya menekan dan meminimalisir penggunaan plastik terutama dikalangan pelajar. Sehingga permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “bagaimana cara menanggulangi sampah plastik dan bagaimana cara meminimalisir penggunaan plastik dikalangan pelajar.”

B.  Tentang Sampah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sampah adalah barang atau benda yang sudah tidak terpakai lagi. Menurut jenisnya sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah berdasarkan sumbernya dan sampah berdasarkan sifatnya.
Sampah berdasarkan sumbernya terdiri dari sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah pertambangan dan sampah industri, serta sampah nuklir. Sampah alam adalah sampah yang diproduksi di kehidupan liar yang daur ulangnya diproses secara alami, seperti daun-daun kering terurai menjadi tanah. Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri. Sampah pertambangan dan industri merupakan limbah yang dihasilkan dari sebuah proses bahan mentah menjadi bahan jadi, sedangkan sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu, sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
Sampah berdasarkan sifatnya terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari daun-daunan yang mudah mengalami daur ulang, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang terdiri dari unsur yang tidak dapat diposes secara alami sehingga membutuhkan campurtangan manusia untuk mendaur ulang.

C.      Plastik Sampah Anorganik yang Berbahaya , Why?
Plastik merupakan wadah yang sering digunakan sebagai pembungkus. Selain ringan, praktis pun sering menjadi alasan utama penggunaannya. Namun, tidak disadari dibalik semua hal tersebut ternyata terdapat fakta yang sungguh mencengangkan. Sampah plastik ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses penguraiannya, yaitu sekitar 1000 tahun. Akan tetapi, permasalahn tidak selelai sampai disitu, sebab partikel-partikel plastik yang telah diuraikan masih bisa mencemari tanah dan air tanah.
Selain itu, plastik dikatakan berbahaya karena biasanya plastik merupakan produk daur ulang yang bisa saja berasal dari bungkus pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, bahkan dari kotoran manusia. Dan juga dalam proses pembuatannya, polivinilklorida (PVC) yang merupakan bahan dasar kantong plastik ditambahkan penstabil senyawa timbal, timah putih, kadnium, residu, dan bahan berbahaya lainnya bagi kesehatan. Bahan-bahan tersebut mengakibatkan berbagai macam penyakit, seperti kangker hati dan paru-paru, dapat meracuni ginjal dan sistem saraf, dapat mengganggu sistem endokrin, dan penyakit lainnya



D.      Menekan Jumlah Sampah Plastik di Sekolah
Pertannyaan yang sering terpikirkan bahkan terucap tentang sampah plastik pada masyarakat sekolah adalah bagaimana cara mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan sekolah? Nah dalam karya tulis ini saya (penulis) memberikan beberapa upaya yang dapat dilakukan di sekolah untuk menekan atau mengurangi dampak sampah plastik. Upaya tersebut adalah sebagai berikut:
1.        Melakukan Gemas Mengamplas.
Gemas Mengamplas merupakan akronim dari Gerakan Massal Mengelolah Sampah Plastik. Gerakan yang dimaksud adalah menuangkan kreatifitas warga sekolah baik guru maupun siswa dalam menciptakan sebuah kreasi dari sampah plastik, sehingga memiliki nilai ekonomis. Adapun benda-benda yang dapat dikerasikan dari sampah plastik adalah tas, dombet, bak sampah, tas laptop, dan lain-lain.
2.        Melakukan gerakan “ini wadah gue, mana wadah lho?”
Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa sampah plastik yang paling dominan ditemukan di lingkungan sekolah adalah sampah plastik minuman es. Nah, gerakan “Ini wadah gue, mana wadah lho?” dirasa sangat cocok untuk menanggulangi permasalahan tersebut, sebab gerakan ini menyuruh siswa bahkan guru membawa wadah sendiri dari rumah, sehingga ketika siswa atau guru ingin membeli es, maka wadah es yang semulanya menggunakan plastik sekali pakai diganti dengan wadah yang dibawan dari rumah masing-masing. Tentunya wadah tersebut merupakn wadah yang dapat digunakan berulang kali.
Selain wadah temapat minum, warga sekolah juga dianjurkan untuk membawa piring, dengan kata lain satu orang membawa satu piring, tujuannya adalah untuk mengurangi sampah plastik yang dihasilkan dari bungkusan makan berat seperti bungkusan cilok, bingkusan gorengan dan lain sebagainya. Dengan mengganti plastik sebagai wadah makan tersebut dengan piring yang dibawa tentunya akan memberikan dampak yang sangat nyata bagi pengurangan sampah plastik itu sendiri.
3.        Melakukan kerjasama dengan pengepul plastik
Selain kedua langkah di atas, maka langkah yang ketigalah yang paling sederhana. Warga sekolah menggandeng atau berkerjasama dengan Pengepul barang plastik, sehingga uang yang dihasilkan dari sampah plastik yang terjual dapat dimanfaat untuk kepentingan sekolah, misalanya untuk membeli peralatan kebersihan.

E.       Simpulan dan Saran
Sampah plastik merupakan sampah yang sangat berbahaya, selain penguraian yang memakan waktu lama sampah plastik juga terbuat dari bahan- bahan berbahaya sehingga dpat mengancam kesehatan. Selain itu sampah plastik juga memberikan dapmpak yang buruk bagi tanah dan air tanah.
Tiga upaya yang ditawarkan dalam karya tulis ini dirasa sangat membantu dalam menekan atau mengurangi sampah plasti terutama di lingkungan sekolah. Dengan adanya gerakan Gemas Mengaplas ini warga sekolah akan bahu membahu menciptakan sebuah karya yang tentunya dapat dimanfaatkan. “ Ini wadah Geu, Mana Wadah Lho?” juga merupakan gerakan yang sederhana namun memberikan dapapak yang signifikan dalam menekan jumlah sampah plastik yang berada dilingkungan sekolah. Sedangkan Berkerjasama dengan Pengepul merupakn alternatif solusi mengatasi permasalahan sampah plastik yang menguntungkan, sebab dengan berkerjasama dengan pengepul plastik tentunya akan merubah sampah menjadi uang, sehingga uang tersebut dapat dimanfaat untuk keperluan kebersihan sekolah.
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah mari kita bersama-sama mengontrol penggunaan plastik. Gunakan wadah yang dapat digunakan sebagai pengganti plastik, dan tentunya dapat dugunakan berulang-ulang.  Salamatkan bumi, selamtakan masa depan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar