Senin, 06 Januari 2014

KITA BISA!!!!!



MENULIS BUKAN BAKAT TAPI LATIHAN


           Selama ini kegiatan menulis kerap kali dianggap sebagi kegiatan yang “menakutkan”. Tidak jarang dari siswa bahkan guru selalu menghindari kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan karena rasa malas yang selalu melekat pada diri siswa dan guru. Sealain itu, adanya anggapan  bahwa keterampilan menulis merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga baik siswa maupun guru menjadi pesimis terhadap kemampuannya sendiri.
Maka dari pada itu, munculah sebuah pertanyaan “Benarkah kecakapan seseorang dalam menulis karena faktor genetik (keturunan) atau karena bakat yang dibawanya sejak lahir?”, Jawabanya tentu saja salah, sebab keterampilan menulis merupakan keterampilan eksternal pada manusia, maksudnya, manusia dapat memahami lambang-lambang bunyi, huruf, kata, kalimat , menulis kalimat sederhana sampai sebuah tulisan yang kompleks merupakan hasil dari belajar dan latihan. Inilah merupakan konsep dasar dari keterampilan menulis.
            Konsep dasar yang telah dipaparkan di atas  harus dari dini diterapkan pada siswa bahkan guru, sehingga paradigma salah yang berkempang selama ini dapat terhapus. Konsep dasar menulis ini akan samakin ideal jika siswa dan guru continiu dalam melatih kemampuannya, dan hindari perdebatan pikiran “baik atau tidak” tulisan yang telah kita buat, terus saja menulis. Sehingga tercipta sebuah tulisan, dan hal terakhir yang dilakukan adalah menyunting hasil tulisan tersebut.
Akan tetapi, seperti yang telah dipaparkan di atas kendala yang kerap kali dihadapi oleh para penulis tidak ketercuali siswa dan guru  adalah rasa malas. Rasa malas yang timbul, jika tidak dilawan tentunya akan menghilangkan konsep-konsep kerangka tulisan yang telah terpikirkan. Sehingga hal tersebut akan membuat siswa atau guru kesulitan untuk memulai menulis.
            Berdasarkan pengeksposisian di atas, solusi yang ditawarkan pada kondisi semacam itu adalah tanamkan konsep “Menulis Bukan Bakat tapi Latihan”. Dengan menanamkan konsep tersebut diharapakan dapat menumbuhkan kembali semangat menulis pada diri siswa maupun guru. Selain itu, dengan menanamkan konsep di atas diyakini dapat menumbuhkan semangat dalam menulis, karena pada konsep tersebut terdapat penjelasan secara implinsit bahwa untuk menjadi penulis handal harus selalu berlatih, bukan hanya berpangku dalam kemalasan.
            Konsep “ Menulis bukan bakat tapi latihan” ini sudah diterapkan di SMP Negeri 1 Pemenang khususnya pada siswa, dan hasil yang diperlihatkan sungguh menakjubkan. Ini terbukti adanya beberapa siswa yang mengikuti lomba karya tulis tingkat kabupaten dan provinsi mendapat juara bahkan ada salah seorang siswa yang mewakili NTB sebagai Duta Sanitasi tingkat Nasional. Selain itu, hal positif dari penerapan konsep tersebut adalah aktifnya kembali Mading (Majalah Dinding) di SMPN 1 Pemenang. Dalam pengaplikasiannya hal pertama yang dilakukan adalah menanamkan pada diri siswa bahwa kegiatan menulis itu sangat mudah dan mengasikkan. Untuk mendukung hal tersebut, berilah penghargaan kepada setiap siswa yang berhasil membuat sebuah tulisan, misalnya menempel tulisan tersebut di Mading, unggah ke blog sekolah, atau memberikan sebuah piagam penghargaan. Sehingga siswa merasa tulisannya mendapat perhatian lebih dari pihak sekolah, dan tentunya hal tersebut akan membuat siswa yang bersangkutan semakin semangat dalam menulis.
            Selain menamkan bahwa kegiatan menulis itu mudah dan mengasikkan, hal yang perlu dilakukan terhadap siswa agar tetap mengasah kemampuanya dalam menulis adalah selalu memberikan tugas kepada siswa untuk membuat artikel dengan tema yang bervariasi sesuai dengan momen-nomen tertentu misalnya, seperti hari pahlawan, bulan bahasa, hari anak sedunia, hari guru dan lain sebagainya. Sehingga konsep “ Menulis bukan bakat tapi latihan” dapat teraplikasi dengan baik.
Jadi dengan penerapan konsep tersebut kemampuan siswa dalam menulis dapat terasah dengan baik, sebab latihan merupan basis dari konsep ini. Teruslah berlatih dalam menulis karena hasil tergantung usaha, hasil yang baik tentunya dengan usaha yang baik pula.
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar